sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kemenag Akui Ada 300 Lebih Jamaah Haji 2023 yang Berangkat Tidak Sesuai Antrean

Syariah editor Widya Michella
03/10/2023 19:07 WIB
Kementerian Agama (Kemenag) mengakui ada sebanyak 300 lebih jamaah haji 1444 H/2023 M yang memiliki masa tunggu kurang dari 10 tahun.
Kemenag Akui Ada 300 Lebih Jamaah Haji 2023 yang Berangkat Tidak Sesuai Antrean. (Foto MNC Media)
Kemenag Akui Ada 300 Lebih Jamaah Haji 2023 yang Berangkat Tidak Sesuai Antrean. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Agama (Kemenag) mengakui ada sebanyak 300 lebih jamaah haji 1444 H/2023 M yang memiliki masa tunggu kurang dari 10 tahun. Hal ini dikarenakan guna mengoptimalkan sisa kuota dalam penyelenggaraan haji tahun ini.

"(Dari) 1.791. Mungkin ada sekitar 300 lebih yang masih di bawah lima tahun, ada yang empat tahun, tiga tahun nunggunya dan seterusnya," kata Dirjen PHU Kemenag Hilman Latief dikutip dalam kanal YouTube Komisi VIII DPR RI, Selasa (3/10/2023).

Hilman kemudian menjelaskan, haji tahun 2023 ada sebanyak 24 ribu orang tidak konfirmasi keberangkatannya. Padahal, ribuan orang tersebut sudah lunas pembayaran hajinya pada 2020 dan 2022. 

"Kami perpanjang dan alhamdulillah dapat cadangan hampir 30 ribu. Alhamdulillah ketutup dan kita punya stok cadangan 4 ribu," ucapnya.

Kemudian Indonesia, tiba-tiba mendapatkan kuota tambahan sebanyak 8 ribu jamaah haji dari Arab Saudi. Sehingga, kata dia, Kemenag kembali membuka pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) untuk kuota tambahan selama tiga hari yakni 8-12 Juni 2023.

"Sebetulnya tanggal 21 sudah penutupan penerbangan dan kita belum dapat jadwal nama kepastian siapa yang bisa menutup itu. Sampai ada sisa kuota 6.943 orang dari berbagai provinsi tanggal 16 sampai 19 Juni itu ada sebanyak 1.791 orang kekurangan yang harus dimasukkan," katanya.

Lalu Kemenag pun mengajukan dua hari tambahan agar dapat memenuhi kuota tambahan. Selain menjawab ke Saudi soal visa dan juga acuan jadwal pesawat. 

"Sebelumnya karena Saudi belum mengeluarkan bahwa Indonesia bisa melebihi jadwal sementara Saudi Airlines tidak mau mengambil jamaah yang kuota tambahan. Itu akhirnya kita harus exit dari jadwal yang ada," kata dia.

Dengan demikian, jamaah dengan waktu tunggu yang kurang dari 10 tahun itu dimasukkan dan diberikan kesempatan dengan membayar penuh.

"Jadi kami mencoba untuk memenuhi kuota termasuk memenuhi kloter kita buka secara inklusif di bagian paling akhir," tutur dia.

Selain itu, dia juga melaporkan ada sebanyak 898 jamaah yang tidak berangkat, kuota tidak terserap 77, jamaah sakit 385 orang, wafat asrama 46 jamaah. Serta alasan lain keluarga dinas deportasi dan lain-lain ada 390 jamaah.

Sebelumnya Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam rapat bersama Komisi VIII DPR RI Senin (2/10/2023) mengakui adanya jamaah yang berangkat walaupun masa tunggunya kurang dari 10 tahun. 

"Karena memang tidak semua calon jamaah yang berada di waiting list bahkan yang sudah lunas sekalipun itu ya siap berangkat," ujarnya.

(YNA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement