sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kemenag Sebut Tim Advance Tidak Termasuk Umrah Perdana

Syariah editor Widya Michella
29/12/2021 19:05 WIB
25 orang tim advance dari penyelenggara perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) yang berangkat pada Kamis,(23/12/2021) tidak termasuk kedalam umrah perdana. 
Kemenag Sebut Tim Advance Tidak Termasuk Umrah Perdana (Ilustrasi)
Kemenag Sebut Tim Advance Tidak Termasuk Umrah Perdana (Ilustrasi)

IDXChannel - Direktur Utama Bina Haji Umrah Khusus Kemenag, Nur Arifin menegaskan bahwa sebanyak 25 orang tim advance dari penyelenggara perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) yang berangkat pada Kamis,(23/12/2021) tidak termasuk kedalam umrah perdana

Pasalnya, tim advance hanya memiliki tugas untuk mempelajari berbagai sistem umrah atau uji coba sistem pelaksanaan umrah di masa pandemi.

Nantinya, setelah kembali le Indonesia, tim tersebut memiliki kewajiban untuk melakukan sosialisasi kepada calon jamaah umrah terkait sistem umrah di era pandemi.

"Tim Advance terdiri 25 orang yang beranggotakan perwakilan dari para Asosiasi Umrah itu memiliki tugas khusus untuk mempelajari sistem umrah di era pandemi ini," kata Nur Arifin melalui pesan singkatnya, Rabu,(29/12/2021).

"Maka keberangkatan Tim Advance ini tidak bisa disebut sebagai keberangkatan umrah perdana. Bukan umrah perdana, tetapi tim yang menyiapkan keberangkatan umrah perdana agar dapat dilaksanakan dengan baik,"ujar dia.

Ia mencontohkan seperti hasil kesepakatan antara Kementerian Agama RI dengan Kementerian Haji dan Umrah Saudi mengenai karantina selama tiga hari yang ternyata sampai saat ini belum dapat diterapkan.

Namun ternyata otoritas penerbangan internasional Arab Saudi, GACA, tidak mau menerapkan regulasi dari Kemenhaj dan Umrah Saudi itu. GACA tetap menerapkan karantina selama 5 hari pada jamaah visa umrah dari Indonesia, apapun jenis vaksinnya.

"Jangan sampai umrah perdana tidak berhasil dengan baik akibat jamaah umrah belum memahami sistem umrah era pandemi. Atau jangan sampai ada sistem umrah era pandemi yg ternyata belum bisa dilaksanakan,"ujarnya.

Sehingga kondisi inilah, lanjut Arifin yang menjadi urgensi pemberangkatan Tim Advance sebanyak 25 orang ke Arab Saudi. Menurutnya jika terburu-buru memberangkatkan jamaah Indonesia dengan kondisi sedemikian rupa, nantinya ratusan atau ribuan jamaah umrah tentu menimbulkan masalah yang lebih ruwet disana.

"Maka saat ini kami Kemenag sedang koordinasi dengan Kemenlu dan berbagai pihak di Saudi agar permasalahan tersebut dapat diselesaikan sebelum keberangkatan umrah perdana masyarakat Indonesia,"ucapnya.

(NDA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement