IDXChannel - Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menyebut tes antigen dan PCR hanya diberikan bagi beberapa jamaah haji Indonesia yang tiba di Tanah Air. Utama bagi jamaah sakit dan mereka yang terindikasi gejala covid-19.
Hal ini menjadi sebagai respons atas 14 orang dari lebih 11 ribu jamaah haji Indonesia yang dilaporkan positif Covid-19 ketika dilakukan tes PCR setibanya di Tanah. Pernyataan ini disampaikan Himan Latief di Makkah, Selasa (19/7/2022).
"Sampai saat ini kita belum mengeluarkan kebijakan untuk tes kepada seluruh jamaah, sebagaimana skenario dulu bahwa tes mungkin dilakukan bagi jamaah yang kedapatan sakit atau mendapatkan gejala-gejala yang memiliki indikasi sama dengan Covid,"kata Hilman dikutip dalam keterangan tertulisnya, Rabu,(20/07/2022)
"Selama jamaah itu sehat walafiat dan segar bugar, kita tidak melakukan tes hingga saat ini,”ujarnya.
Usai tiba di Indonesia,lanjut Himan tidak semua embarkasi melakukan tes antigen terhadap seluruh jamaah haji. Meski demikian, sudah ada edaran dari Kementerian Kesehatan agar jamaah yang sudah sampai ke Indonesia dapat mengontrol kesehatan dirinya.
Walaupun tidak ada karantina namun jamaah kata Himan tetap dipantau perkembangan kesehatannya di daerah masing-masing selama 21 hari.
“Bila ada gejala-gejala, langsung bisa ke tenaga kesehatan,” ujar Hilman.
Hilman juga melihat bahwa negara lain yang mengirimkan jemaah haji juga menerapkan sistem dan protokol kesehatan yang sama. “Jadi, insya Allah, ikhtiar ini bisa membatasi orang yang kena Covid,” tuturnya.
Meski demikian, Hilman mengimbau kepada jamaah yang akan kembali ke Indonesia, untuk selalu menjaga stamina tubuh dan diminta untuk tidak terlalu kelelahan. Sebab, hal itu dapat menurunkan imunitas.