Imam menganalogikan sistem ekonomi syariah seperti bus yang sudah tersedia, namun masih memerlukan penumpang. Untuk menarik lebih banyak "penumpang", maka sistem atau produk syariah harus semakin menarik, relevan, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Sebagai langkah konkret, Bank Indonesia bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mendorong lahirnya produk-produk inovatif, salah satunya adalah Syariah Strategic Investment Account (SRIA), yang ditujukan untuk memperluas instrumen keuangan syariah yang menarik bagi investor dan masyarakat umum.
Selain pengembangan produk, Bank Indonesia juga terus memperkuat pelaku usaha syariah melalui bantuan teknis yang mencakup penguatan korporasi, peningkatan kapasitas, serta akses terhadap pembiayaan.
"Dengan sinergi dari berbagai pihak, kami berharap seluruh ikhtiar ini dapat mempercepat kemajuan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia," kata Imam.
(NIA DEVIYANA)