"Tapi saya datang khusus kemarin ketemu dengan Menteri Haji, mohon ditunjau kembali, karena daftar tunggu kami 48 tahun ya, berarti rata-rata nanti jamaah haji itu sudah tua-tua, maka butuh pendamping," kata dia.
Di sisi lain, ia menilai, keberadaan pendamping haji akan membantu pemerintah Saudi Arabia.
"Karena kalau pemerintah Saudi Arabia yang harus mengurus semua itu kan tidak tahu bahasa Indonesia. Kemudian tenaganya juga terbatas," kata Nasaruddin.
"Nah kalau pendampingnya dari Indonesia kan tahu bahasa Indonesia dan tahu penyakitnya yang dibimbing dan sebagainya. Kita nanti akan berharap tambahan pendampingannya itu ada," katanya.
(Nur Ichsan Yuniarto)