"Kalau pengguna BSya itu, mungkin sekarang baru 40 ribuan ya. Masih ada juga yang pakai aplikasi mobile banking yang lama. Nah, kita targetkan Oktober itu sudah migrasi semua," ujar Yuli belum lama ini.
Dia menegaskan, mempertahankan dua sistem aplikasi sekaligus tidak efisien, terutama karena aplikasi lama sudah tertinggal dari segi fitur dan pengalaman pengguna.
"Di mobile banking yang lama, misalnya, enggak ada top-up Flazz. Terus kita lihat di IG ada yang nulis, ‘Ini gimana sih mobile banking BCA Syariah kok belum bisa top-up Flazz?’ Nah, di BSya sudah bisa," kata Yuli.
Dia menyebut, langkah BCA Syariah ini berbeda dengan induknya, BCA yang tetap mempertahankan dua aplikasi. Pasalnya, skala nasabah BCA jauh lebih besar sementara BCA Syariah memilih untuk merapikan sistemnya sejak awal.
"Kalau BCA induk bisa maintain dua (aplikasi) karena user-nya sudah besar. Kalau BCA Syariah masih manageable untuk ditutup," ujar Yuli.
(Rahmat Fiansyah)