Meski jumlah bus shalawat yang disediakan sudah cukup banyak, untuk menghindari penumpukan penumpang, Asep mengimbau jamaah untuk dapat datang lebih dini bila ingin salat fardhu di Masjidil Haram. Menurutnya, kepadatan di Makkah akan meningkat hingga puncak haji seiring terus berdatangannya jamaah haji dari berbagai negara.
“Mendekati puncak haji, saat ingin shalat berjamaah di Masjidil Haram, jamaah agar datang lebih dini, jangan mendekati waktu adzan. Sehingga tidak berebut dengan jamaah lain dan nyaman di Masjidil Haram,” pesan Asep.
Hal ini juga bertujuan untuk menghindari terjadinya kemacetan di jalur menuju terminal. Begitu juga ketika ingin kembali ke pemondokan usai shalat fardhu, Asep mengimbau agar jemaah dapat bergiliran meninggalkan Masjidil Haram.
"Dalam kondisi normal, interval jarak menunggu kedatangan bus pada rentang 5 - 10.menit. Namun, dalam kondisi padat, utamanya jelang puncak haji, kita targetkan tidak lebih 30 menit. Kita sudah siapkan skema jika halte penuh petugas akan meminta informasi ke terminal agar bus yang terparkir bisa segera meluncur," tandasnya.
(NDA)