Tantangan terbesar memang masih pandemi, masyarakat memang harus dikenalkan wisata halal yang bukan maksudnya mensyariahkan karena hanya menambah layanan.
"Jadi kalau kita lihat dengan pemahaman yang sama tidak ada lagi ada perdebatan, karena destinasi dimanapun juga Indonesia tidak sama seperti Korea Selatan, Jepang, yang juga memberikan layanan tersebut," jelasnya.
Adapun 2 tahun ini, Indonesia telah menyelamatkan layanan yang dituntut harus bersih. Penurunan kunjungan wisatawan di 2021 hampir 60%, dan hanya ada 1,84 juta wisatawan selama tahun lalu.
"Kontribusi terhadap devisa anjlok terhadap kontribusi 2019, USD15 miliar menjadi USD5 miliar, nah oleh karena itu kita harus sosialisasikan dengan baik, dan berfokus tambahan layanan," tegas Sandiaga.
Kedepan, Menparekraf Sandiaga akan meningkatkan lagi posisi Indonesia dari segi akses, komunikasi, lingkungan dan layanan yang unggul bisa kembali menjadi destinasi no.1 karena kita punya potensi yang luar biasa.