"Nantinya, akan ada definitif orang yang mengurusi ekonomi dan keuangan syariah ini," katanya.
Sementara menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jabar, Herawanto, perkembangan keuangan syariah di Jabar positif sudah bagus tapi masih belum optimal. Oleh karena itu, pihaknya menggelar kegiatan Digital and Sharia Economic Festival (Digisef) kerja sama dengan berbagai pemerintah daerah.
Di acara Digisef ini, kata dia, ada nuansa digital dalam ekonomi keuangan syariah. Serta, mengangkat tema juga pada ketahanan pangan ada teknologi digital. "Kegiatan ini akan jadi nilai tambah Kota Bandung selama tiga hari digelarnya Digisef 2022. Transaksi dan bisnis matching di event ini meningkat dari tahun sebelumnya. Ini menunjukkan pasca pandemi ekonomi meningkat," paparnya.
Herawanto menilai, dengan perkembangan teknologi, digitalisasi keuangan syariah harus bisa mengikuti. Karena, berbicara ekonomi keuangan syariah maka akan mengarah pada bidang bisnis skala besar dan kecil.
Ekonomi keuangan syariah harus menggunakan digitalisasi. Selain itu, ada satu hal yang sangat penting dikampanyekan. Yakni, potensi ekonomi syariah kebermanfaatan untuk semua tidak memandang SARA. Ini penting sekali krn ada yg melihat ekonomi syariah untuk agama tertentu.