Bendahara negara itu juga menegaskan peran strategis sukuk tidak hanya untuk pembiayaan fiskal, tetapi juga dalam meningkatkan posisi Indonesia di panggung keuangan syariah global.
“Green Sukuk langsung meningkatkan tadi peringkat Indonesia di dalam keuangan syariah global,” kata dia.
Selain sukuk, ia menilai instrumen berbasis wakaf seperti CWLS memiliki potensi besar. Pemerintah terus berinovasi mengembangkan CWLS agar sesuai prinsip Syariah sekaligus mampu menjawab tantangan nyata.
Menurut dia, CWLS telah mendapatkan pengakuan internasional, termasuk penghargaan dari Islamic Development Bank sebagai pembiayaan sosial berbasis wakaf yang inovatif.
Meski begitu, ia mengingatkan pembiayaan syariah harus tetap efisien dan bebas dari risiko etika. Instrumen syariah, lanjutnya, bisa menjadi beban dan menyengsarakan jika digunakan dengan cara yang keliru.
Sri Mulyani juga menilai program Presiden Prabowo Subianto yang berbasis aset nyata dapat dioptimalkan melalui struktur syariah untuk memperkuat posisi Indonesia.
“Kalau itu semua distrukturkan secara syariah, saya yakin kita akan melejit nomor satu di dunia,” ujarnya
(Febrina Ratna Iskana)