IDXChannel - Proses perekrutan pegawai baru semakin sulit karena banyak kantor melakukan seleksi karyawan menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Hal itu setidaknya dialami oleh para pelamar kerja yang ada di Amerika Serikat. Dikutip Business Insider baru-baru ini mereka merasakan kesulitan melamar pekerjaan yang sangat jauh berbeda dibanding sebelumnya.
Banyak lamaran yang mereka kirimkan sama sekali tidak terjawab. Padahal sebelumnya mereka setidaknya dapat dengan mudah menerima panggilan hingga akhirnya diterima sebagai karyawan.
"Saya sudah melamar di 200 pekerjaan dan hanya 30 lamaran yang datang dan mengatakan mereka mencari orang lain. Saya benar-benar bingung apa yang terjadi sekarang," ujar Michael Keach dikutip Business Insider.
Ian Siegel, CEO ZipRecruiter mengatakan saat ini proses pemilihan karyawan memang sangat berbeda dibanding sebelumnya. Dulu pemilihan calon karyawan dilakukan secara konvensional melalui observasi yang dilakukan oleh pihak penyedia pekerjaan.