“Kami jalankan integrasi vertikal. Sistem ’one content, multi-platform, multi-format, multi-experiences’ memungkinkan satu konten tampil di berbagai kanal,” ujarnya.
Perubahan struktur itu juga menyentuh budaya kerja dan pengembangan talenta. Menurut Angela, kemampuan SDM menjadi faktor utama menjaga daya saing.
“Talents kita upgrading, kita re-skilling. Transformasi manusia menjadi pondasi utama dalam menjaga relevansi media di era AI,” kata Angela.
Langkah iNews juga diperkuat dengan kemitraan lintas sektor. Angela menyebut kolaborasi dilakukan dengan e-commerce melalui layanan live shopping dan teknologi AI berbasis text-to-speech. Perusahaan juga menggandeng kreator lokal serta platform global seperti TikTok dan YouTube.
Angela menegaskan, arah media masa depan harus berpijak pada kepercayaan dan akuntabilitas. Media tetap memiliki posisi strategis sebagai sumber berita yang kredibel. Namun, industri harus terus menjaga integritas agar tetap dipercaya publik.