Dari situ muncul berbagai teknologi peretasan yang memang perlu diantisipasi dengan baik. Dia menuturkan, pelanggaran data telah meledak dalam dekade terakhir, dengan jumlah serangan lebih dari tiga kali lipat antara 2013 dan 2021.
Para hacker bahkan terus melakukan penyerangan dengan cara-cara baru. Jenis serangan juga sangat berbeda, yang membuat produsen ponsel perlu bekerja keras menceganya.
"Kondisi itu menciptakan lebih banyak peluang bagi lebih banyak peretas untuk mengembangkan keahliannya guna memilih ceruk pasar yang ingin mereka serang," ujar Krstic.
Dia mengatakan, apa yang dilakukan oleh Apple justru merupakan upaya agar selangkah lebih dulu dibanding para hacker.
"Kita mendorong sistem pertahanan lebih ke depan agar tetap selangkah lebih maju," ucapnya.
(RNA)