IDXChannel - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) menggandeng perusahaan rintisan Air Company dalam menciptakan bahan bakar jet yang terbuat dari karbon dioksida atau CO2.
Kedua belah pihak telah menandatangani kontrak kerja sama senilai USD65 juta atau setara hampir Rp1 triliun.
Melansir dari TechSpot, Rabu (1/3/2023), nantinya CO2 berlebih yang berbahaya bagi ekosistem Bumi akan disedot dan diubah menjadi bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF).
Dilaporkan proyek skala kecil telah dilaksanakan dan tinggal menunggu proyek nyata dilangsungkan, yang mana nantinya akan mengurangi emisi karbon global.