"Saya dalam konteks ini sedang bekerja untuk menyiapkan baterai. Sungguh-sungguh saya. Nanti 100 persen baterai itu buat dalam negeri, pasti," ujarnya.
Moeldoko memberi contoh industri kendaraan listrik di China yang berkembang karena mendapat dukungan dari pemerintah. Kini, China menjadi penguasa pasar mobil listrik dengan menerapkan teknologi canggih tapi dijual dengan harga sangat terjangkau.
"Dulu di China, pada saat awal-awalnya, produk-produk dalam negeri mereka itu betul-betul diakomodasi oleh pemerintah, sehingga industri dalam negeri bergerak. Kita harapkan juga semuanya itu di Indonesia," kata Moeldoko.
Mantan Kepala Staf Kepresidenan itu juga mengapresiasi PT PLN (Persero) sebagai salah satu yang mempersiapkan ekosistem kendaraan listrik, seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Sebab, ini mempermudah pengguna mobil listrik dalam melakukan perjalanan, terutama saat jarak jauh.
"Saya berterima kasih kepada PLN yang selama ini telah bekerja keras untuk menyiapkan banyak tempat untuk SPKLU. Indikasinya pada saat cuti Lebaran dua tahun yang lalu, itu tidak ada keluhan dari sisi mobilisasi. Ketersediaan SPKLU di tempat-tempat rest area sudah cukup bagus," katanya.
(Dhera Arizona)