IDXChannel – Kendaraan komersial semakin bertambah jumlahnya di Indonesia. Namun, tak dibarengi dengan sopir berlisensi. Hal ini meningkatkan risiko kecelakaan akibat minimnya pengetahuan dalam mengoperasikan kendaraan besar.
Ini yang mendasari PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) berinisiasi menghadirkan program Isuzu Driver School, sekolah mengemudi khusus kendaraan niaga yang dihadirkan dalam waktu singkat, tapi dengan materi yang mendalam.
Learning Center & Transformation Dept. Head PT IAMI, Fuad Hasyim, mengatakan Driver School merupakan program dalam upaya mencetak sopir berkualitas. Ini muncul dari keresahan pihaknya dan juga pengusaha yang kesulitan mencari pengemudi truk besar.
"Yang melatarbelakangi itu, karena IAMI itu sebetulnya fokus di bisnis commercial vehicle," kata Fuad di arena GIICOMVEC 2024, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (8/3/2024).
Hadirnya program ini, IAMI berharap dapat membantu mencetak sopir kendaraan komersial berkualitas. Sehingga dapat menyeimbangkan neraca angka kendaraan komersial dan jumlah sopir dengan lisensi yang sesuai.
Program pelatihan bagi sopir kendaraan komersial ini memiliki kurikulum yang digarap serius oleh PT IAMI. Instruktur Learning Center & Transformation Dept. PT IAMI, Thomas Aquino, mengatakan pembekalan kepada peserta Isuzu Driver School cukup beragam.
"Kita bilang P2H, Pemeriksaan dan Perawatan Harian. Ini juga kita tanamkan," tuturnya.
"Driver sebagai operator harus sehat, siap kerja, siap jalan," sambung Thomas.
Thomas mengatakan program ini dijalankan selama dua pekan. Setiap peserta akan dibekali bagaimana mitigasi yang perlu dilakukan dalam kondisi darurat. Bahkan, peserta juga diwajibkan mencuci kendaraan yang digunakan latihan sebagai tanggung jawab.
“Setelah mengendarai dengan tepat, menghadapi kondisi darurat. Kadang terjadi misalnya remnya blong itu harus seperti apa. Kebetulan kita ada lahannya aja. Jadi kalau blong kayak gimana, kita ada lahannya lah jadi nggak ke mana-mana mobilnya,” ucapnya.
“Kemudian ada Economic Driving. Mereka juga praktik gimana mengendarai economic driving. Karena kalau cuma teori kadang ya gak yakin gitu,” papar Thomas.
(NIA)