IDXChannel - Sebuah artikel di Forbes menyebut ada tim khusus di ByteDance yang ditugaskan untuk mengawasi pergerakan warga Amerika Serikat melalui media platform Tiktok.
Dalam artikel Forbes, dikatakan bahwa pengawasan yang dilakukan oleh karyawan ByteDance berada di departemen Audit Internal dan Pengendalian Risiko, di bawah kendali petugas eksekutif yang ada di Beijing, Song Ye. Hasil pemantauan tersebut kemudian dilaporkan kembali ke CEO dan juga pendiri TikTok, Rubo Liang.
“Tidak jelas berasal dari mana data mengenai orang Amerika ini benar-benar dikumpulkan, Namun, rencananya tim ByteDance yang berlokasi di Beijing ingin mendapatkan data lokasi dari perangkat pengguna Amerika Serikat,” kata Forbes, Kamis (20/10/2022).
Juru bicara TikTok, Maureen Shanahan, mengatakan bahwa memang benar TikTok mengumpulkan perkiraan informasi lokasi berdasarkan alamat IP pengguna, namun hal itu digunakan untuk membantu menampilkan konten dan iklan yang relevan kepada pengguna dan untuk mendeteksi perilaku tidak otentik dan upaya penipuan.
Ia juga menambahkan bahwa tindakan yang dilakukan TikTok tidak melanggar hukum dan berjalan sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Hanya saja materi yang direview oleh Forbes justru mengindikasikan hal yang berbeda.
Dilansir dari laman Sindonews, Senin (24/10/2022), TikTok melalui akun resminya di Twitter, @TikTokComms, memberi pernyataan bahwa laporan Forbes tersebut tidak memiliki integritas jurnalistik.
Menurutnya, Forbes memilih untuk tidak memasukkan pernyataan mereka yang menyangkal adanya upaya mengawasi atau memata-matai warga Amerika Serikat. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa TikTok tidak mengumpulkan informasi lokasi GPS yang tepat dari pengguna Amerika Serikat, yang berarti apa yang disampaikan dalam artikel tersebut tidaklah benar.