Trump juga menyebut penolakan pemerintah China terhadap tarif-tarif AS menjadi salah satu faktor yang menghambat proses penjualan TikTok kepada perusahaan AS. Sebab, kesepakatan tersebut tetap memerlukan persetujuan akhir dari pemerintah China.
TikTok sebelumnya dilarang beroperasi di AS setelah keluar undang-undang yang mengharuskan TikTok melepaskan diri dari kepemilikan China. Undang-undang itu kemudian diteken oleh mantan Presiden Joe Biden dengan alasan mengancam keamanan nasional.
Namun saat pemerintahan berganti dari Biden ke Trump, aturan itu ditangguhkan sementara. Trump mengungkapkan TikTok sempat menjadi alat penting dalam meningkatkan popularitasnya di kalangan pemilih muda saat kampanye pemilu 2024.
Aplikasi ini disebut memiliki peran besar dalam menjangkau generasi muda secara langsung lewat konten yang viral.
Meski demikian, masa depan TikTok di AS masih belum pasti. Sebab jika kesepakatan penjualan tidak tercapai, maka TikTok berpotensi diblokir dari pasar Amerika.
(Ibnu Hariyanto)