"Melalui pembangunan IKN, Indonesia akan menjadi bagian dan berperan aktif dalam pengembangan teknologi dunia," kata Ali.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, pembangunan sistem transportasi cerdas (intelligent transportation system) dengan memanfaatkan teknologi digital seperti pemasangan sensor/Internet of Things (IoT), camera, serta penggunaan big data dan artificial intelligence akan dimulai di tahun 2024.
Taksi terbang sejauh ini merupakan moda transportasi yang masih dalam tahap pengembangan, belum masuk dalam tahap komersialisasi. Uji coba atau proof of concept yang akan dilaksanakan tahun depan di 2024, merupakan bagian dari pengembangan dan pemanfaatan teknologi urban air mobility (UAM) di IKN.
Kesiapan kebijakan dan regulasi pemanfaatan ruang udara, pengaturan lalu lintas udara, peningkatan keamanan dan kenyamanan, pembangunan sarana prasarana, pengembangan teknologi dan analisa finansial terkait UAM masih terus dilakukan bersama-sama antara OIKN dengan parapihak terkait lintas kementerian dan technology providers.
"Kajian dan riset terus dilakukan bersama-sama parapihak sehingga komersialisasi UAM siap dilaksanakan dalam beberapa tahun mendatang. Begitu juga hal nya dengan autonomous vehicle," pungkas Ali.
(YNA)