Hinton mengatakan bahwa AI mungkin terbukti menjadi ancaman eksistensial bagi umat manusia, tetapi dia tidak setuju dengan penghentian penelitian.
“Ini sama sekali tidak realistis,” katanya. "Saya di kubu yang berpikir ini adalah risiko eksistensial, dan itu cukup dekat sehingga kita harus bekerja sangat keras sekarang, dan mengerahkan banyak sumber daya untuk mencari tahu apa yang bisa kita lakukan."
Di Uni Eropa, sebuah komite anggota parlemen menanggapi surat yang didukung Musk, menyerukan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk menggelar komite tingkat tinggi global dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen tentang arah masa depan teknologi.
Minggu lalu, komite menyetujui serangkaian proposal penting yang menargetkan AI generatif, yang akan memaksa perusahaan seperti OpenAI untuk mengungkapkan materi hak cipta apa pun yang digunakan untuk melatih model mereka.
Sementara itu, Biden mengadakan pembicaraan dengan sejumlah pemimpin perusahaan AI, termasuk CEO Alphabet Sundar Pichai dan CEO OpenAI Sam Altman di Gedung Putih. Pembicaraan itu menjanjikan "diskusi yang jujur dan konstruktif" tentang perlunya perusahaan agar lebih transparan tentang sistem mereka.
“Pemimpin teknologi paling memahaminya, dan politisi harus terlibat,” kata Hinton. “Itu mempengaruhi kita semua, jadi kita semua harus memikirkannya,” tukasnya.