Kala itu pihak OpenAI mengatakan, bahwa salah satu orang terkaya di dunia itu terus mendanai penelitiannya. Tapi, pembayaran Musk berhenti setelah kepergiannya, meski ada janji untuk memberi perusahaan sekitar USD 1 miliar. Kekurangan tersebut membuat OpenAI berjuang keras untuk mengumpulkan uang.
Sementara itu, pada tahun 2019, OpenAI mengumumkan akan membuat anak perusahaan nirlaba, untuk mengamankan modal yang dibutuhkan untuk mendanai pekerjaanya. Kemudian, di tahun yang sama, perusahaan mengumumkan investasi USD 1 miliar dari Microsoft.
Ketika OpenAI membuka ChatGPT untuk umum di bulan November dan chatbot mulai mendominasi berita utama, Elon Musk dilaporkan 'Geram'. Lalu, satu bulan kemudian, dia memutuskan akses OpenAI ke 'firehose' data Twitter, dan sekarang sepertinya Musk ingin bersaing dengan OpenAI secara langsung.
(DKH)