sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Elon Musk Beli Ribuan GPU untuk Proyek AI Twitter, Mau Saingi OpenAI?

Technology editor Raden Yusuf
13/04/2023 14:11 WIB
Setelah lebih dari sebulan mempekerjakan beberapa mantan peneliti DeepMind, twitter dikabarkan tengah menggarap proyek kecerdasan buatan in-house.
Elon Musk Beli Ribuan GPU untuk Proyek AI Twitter, Mau Saingi OpenAI?. (Foto: MNC Media)
Elon Musk Beli Ribuan GPU untuk Proyek AI Twitter, Mau Saingi OpenAI?. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Setelah lebih dari sebulan mempekerjakan beberapa mantan peneliti DeepMind, twitter dikabarkan tengah menggarap proyek kecerdasan buatan in-house.

Menurut Business Insider, Elon Musk baru-baru ini membeli 10.000 GPU untuk digunakan di salah satu dari dua pusat data perusahaan yang tersisa.

Menurut seorang sumber, pembelian tersebut menunjukkan bahwa Elon Musk "Berkomitmen" untuk upaya tersebut, khususnya mengingat fakta bahwa akan ada sedikit alasan bagi Twitter untuk menghabiskan begitu banyak uang untuk GPU tingkat pusat data, bila tidak berencana menggunakannya untuk pekerjaan AI.

Proyek tersebut dikabarkan melibatkan pembuatan AI generatif yang akan dilatih oleh perusahaan dengan datanya sendiri yang sangat besar. Namun, tidak jelas bagaimana twitter akan memanfaatkan teknologi tersebut.

Seperti yang dilansir dari Gadgetsnow, orang dalam menyarankan AI generatif tersebut bisa menambah fungsionalitas pencarian platform, atau membantu perusahaan dalam membangun kembali bisnis periklanannya.

Laporan tersebut mewarnai keputusan Elon Musk belum lama ini, untuk menandatangani surat terbuka yang menyerukan jeda enam bulan pada pengembangan AI.

Sebagai informasi, Musk telah menjadi kritikus vokal OpenAI, organisasi penelitian kecerdasan buatan yang dia dirikan bersama pada tahun 2015 lalu.

Tapi, sebuah laporan baru dari Semafor menunjukkan perseteruannya dengan OpenAI lebih bersifat pribadi. Di mana pada tahun 2018, Musk dilaporkan memberi tahu Sam Altman, salah satu pendiri OpenAI, bahwa lab tersebut tertinggal jauh di belakang Google.

Kemudian Elon Musk menyarankan bahwa dia harus menjadi orang yang menjalankan perusahaan, sebuah proposal yang ditolak oleh Altman dan pendiri OpenAI lainnya.

Hingga akhirnya perebutan kekuasaan menyebabkan kepergian Musk dari OpenAI, kendati secara terbuka kedua belah pihak mempertahankan Musk pergi, karena konflik kepentingan yang melibatkan Tesla.

Kala itu pihak OpenAI mengatakan, bahwa salah satu orang terkaya di dunia itu terus mendanai penelitiannya. Tapi, pembayaran Musk berhenti setelah kepergiannya, meski ada janji untuk memberi perusahaan sekitar USD 1 miliar. Kekurangan tersebut membuat OpenAI berjuang keras untuk mengumpulkan uang. 

Sementara itu, pada tahun 2019, OpenAI mengumumkan akan membuat anak perusahaan nirlaba, untuk mengamankan modal yang dibutuhkan untuk mendanai pekerjaanya. Kemudian, di tahun yang sama, perusahaan mengumumkan investasi USD 1 miliar dari Microsoft. 

Ketika OpenAI membuka ChatGPT untuk umum di bulan November dan chatbot mulai mendominasi berita utama, Elon Musk dilaporkan 'Geram'. Lalu, satu bulan kemudian, dia memutuskan akses OpenAI ke 'firehose' data Twitter, dan sekarang sepertinya Musk ingin bersaing dengan OpenAI secara langsung. 

(DKH)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement