Sejak Musk mengakuisisi perusahaan yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter pada 2022, banyak pihak mengkritik kebijakan moderasi konten platform media sosial tersebut.
Dalam sebuah postingan blog, X mengatakan pihaknya menangguhkan 12,4 juta akun tahun lalu karena melanggar aturan terkait eksploitasi seksual anak. Jumlahnya meningkat dari 2,3 juta akun pada 2022.
Pusat Keunggulan Kepercayaan dan Keamnanan yang sedang didirikan juga akan membantu perusahaan melawan konten berbahaya lainnya. (WHY)