"Ini, saya pikir, sebenarnya risiko yang lebih besar bagi masyarakat daripada mobil atau pesawat atau obat-obatan," katanya saat KTT Pemerintah Dunia di Dubai.
Bahkan, Musk telah berulang kali membunyikan alarm atas potensi ancaman AI. Pada tahun 2020, Musk menyindir bahwa proyek DeepMind milik Google dapat mengambil alih dunia. Pada 2018, dia mengatakan AI mungkin lebih berbahaya daripada senjata nuklir.
Setahun sebelum itu, Musk menekankan perlunya regulasi karena dia mengklaim orang-orang "tidak tahu bagaimana harus bereaksi" terhadap teknologi yang dia gambarkan sebagai "halus," blog sains Futurism melaporkan.
Pemikiran Musk saat ini tentang AI menjadi lingkaran penuh mulai tahun 2015, ketika Musk mendirikan OpenAI dengan CEO saat ini Sam Altman, mengatakan pada saat itu bahwa AI adalah "ancaman eksistensial terbesar" bagi umat manusia.
(DKH)