LiDAR pada dasarnya merupakan radar yang menggunakan cahaya. Pesaing Tesla, termasuk Google Waymo, telah lama memanfaatkannya untuk membantu mobil otonom mereka "melihat” kondisi jalan.
Hanya saja Musk enggan untuk menggunakan LiDAR karena beberapa pertimbbangan, salah satunya masalah biaya. LiDAR jauh lebih mahal ketimbang sensor dan akan berpengaruh pada harga mobil listrik Tesla.
“Ada kesenjangan antara tujuan Elon Musk dan kemungkinannya,” kata wakil presiden senior Tesla Andrew Baglino kepada Isaacson.
"Dia hanya tidak menyadari tantangannya," tambah Baglino.
Musk saat itu tetap bersikeras bahwa sensor adalah hal yang paling masuk akal. Dia bahkan menyamakan sensor seperti mata manusia. Menurutnya, mobil bisa dikemudikan karena manusia memiliki dua mata.
"Jelas bahwa menurutnya kami pada akhirnya harus dapat mengandalkan penglihatan kamera saja,” kenang seorang insinyur muda yang bergabung pada 2014, seperti dikutip dalam biografi tersebut.