sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Emisi CO2 Global Capai Rekor Tertinggi pada 2025, Tembus 38 Miliar Ton

Technology editor Wahyu Dwi Anggoro
14/11/2025 18:23 WIB
Emisi karbon dioksida (CO2) global dari bahan bakar fosil diperkirakan mencapai rekor tertinggi pada 2025.
Emisi CO2 Global Capai Rekor Tertinggi pada 2025, Tembus 38 Miliar Ton. (Foto: Freepik)
Emisi CO2 Global Capai Rekor Tertinggi pada 2025, Tembus 38 Miliar Ton. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Emisi karbon dioksida (CO2) global dari bahan bakar fosil diperkirakan mencapai rekor tertinggi pada 2025.

Menurut laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), angka tahun ini diprediksi meningkat 1,1 persen dibandingkan dengan 2024

Dilansir dari Xinhua pada Jumat (14/11/2025), hal tersebut diungkapkan dalam laporan The Global Carbon Budget 2025 yang dirilis di sela-sela di Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) di Belem, Brasil, di wilayah Amazon.

Laporan yang disusun oleh konsorsium Global Carbon Project tersebut memperkirakan, emisi CO2 fosil akan mencapai 38,1 miliar ton tahun ini. Pertumbuhan permintaan energi global terus melampaui ekspansi energi terbarukan.

Laporan tersebut memperingatkan, target memperlambat pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius tidak mungkin tercapai dalam situasi saat ini. Penyerap karbon alami, seperti lautan dan hutan, melemah karena berbagai faktor.

"Dengan emisi CO2 yang terus meningkat, menjaga pemanasan global di bawah 1,5 derajat Celcius tidak lagi masuk akal," kata Ahli Iklim Universitas Exeter Pierre Friedlingstein yang memimpin studi tersebut.

 "Sisa anggaran karbon untuk 1,5 derajat Celcius, 170 miliar ton karbon dioksida, akan habis sebelum 2030 dengan tingkat emisi saat ini," ujarnya.

Meskipun beberapa kemajuan telah dicapai, hal itu belum cukup.

"Upaya untuk mengatasi perubahan iklim terlihat jelas, dengan 35 negara berhasil mengurangi emisi mereka sekaligus mengembangkan ekonomi mereka," kata ahli iklim Universitas East Anglia Corinne Le Quere.

"Namun, kemajuan ini masih terlalu rapuh untuk mendorong penurunan emisi global berkelanjutan guna mengatasi perubahan iklim," katanya. (Wahyu Dwi Anggoro)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement