"Kicik-kicik. Malu dah, Di bawah 1000 (unit). Yang daftar sih banyak," imbuhnya.
Namun Arifin memastikan pihaknya akan tetap melakukan sosialisasi dan kerja sama dengan kementerian lain maupun Badan usaha Milik Negara agar serapan motor listrik semakin meningkat di tahun 2024 yang ditargetkan 150 ribu unit.
Ia menambahkan, pihaknya juga akan mengubah birokrasi administrasi dan meningkatkan ketersediaan bengkel-bengkel konversi di seluruh Indonesia.
"Ini kan kita bangun infrastruktur pendukung yang luar biasa from nothing to something. Itu yang memang proses berjalan terus," sambungnya.
Arifin juga bilang, anggaran motor listrik yang tdak terealisasi mencapai Rp346 miliar atau 5,05 persen dari pagu Kementerian ESDM. Hal itu lantaran realisasinya memang masih sangat minim sekali dibandingkan untuk 50 ribu unit.