Menurutnya, penurunan penjualan mobil tahun ini disebabkan oleh sejumlah faktor. Di awal tahun ini ada isu kenaikan PPN menjadi 12 persen dan opsen pajak. Selain itu, adanya inflasi dan suku bunga tinggi juga menjadi penyebab daya beli menurun.
"Kemudian harus diingat bahwa yang 210 ribu unit tadi, karena Januari hanya 64 ribu unit. Itu buat kita mengejutkan karena bagi kami itu terlalu kecil, tapi setelah kita pahami bahwa atensi masyarakat setelah opsen itu clear dan sudah ada subsidi diskon dari pemerintah (daerah) setempat itu, buat konsumen cukup oke ya," ujar Sri Agung.
(kunthi fahmar sandy)