IDXChannel - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto menargetkan pemetaan terhadap 126 juta bidang tanah di Indonesia bisa rampung sebelum 2025.
Menurutnya mulai tahun depan penataan terhadap bidang tanah masyarakat bakal dipakai menggunakan satelit drone yang akan memfoto dan mematok bidang-bidang tanah masyarakat dari udara.
Menteri Hadi Tjahjanto mengatakan tahun depan pihaknya hanya mendapatkan alokasi anggaran untuk melakukan pemetaan pada 5,9 juta bidang tanah. Namun menurut dengan menggunakan drone untuk mematok tanah tersebut bisa lebih efisien, sehingga bisa melebihi dari target 5,9 juta bidang tanah.
"Saya yakin dengan terobosan baru saya itu akan bisa melebihi 5,9 juta bidang, terobosan baru saya ialah menggunakan satu metode adalah PTPR (Peta Tematik Pertanahan dan Ruang), Jadi pemetakan yang tematik pertanahan dan ruang menggunakan satelit drone, Kita akan tahu tempatnya dimana," ujar Hadi Tjahjanto pada media gathering, Senin (20/12/2022).
Selanjutnya wilayah yang sudah terfoto melalui drone tersebut akan diumumkan kepada masyarakat, bidang tanah dimana milik siapa sekaligus memberikan patok atas tanahnya tersebut.
"Setelah pemasangan patok, ada pengukuran atau kadastral, setelah terlihat ini girik siapa akan kelihatan luasnya kemudian batasnya akan kelihatan," lanjutnya.
Dalam hal ini, Menteri Hadi juga berharap bantuan masyarakat untuk mempercepat pemetaan hingga proses penyertipikatan tanah tersebut dengan memenuhi kelengkapan dokumen yuridis dan fisik.
"Mulai Januari 2023 saya akan datang ke setiap desa, untuk kita laksanakan pemasangan patok secara lengkap sesuai penentuan lokasi dari mana saja yang kita utamakan, seluruh wilayah akan didata," lanjutnya.
Bahkan dengan menggunakan drone satelit ini juga membuat pemetaan tanah didalam kawasan hutan juga bisa dilakukan. Hal itu yang membuat Menteri Hadi optimis sebelum tahun 2025 126 juta bidang tanah sudah dipetakan.