"Saya yakin kekhawatiran ini valid, berdasarkan apa yang telah kami lihat. Sudah didokumentasikan dengan baik bahwa orang-orang dengan niat jahat sedang menguji dan selama tahun ini, kami berharap untuk melihat peretas mendapatkan penanganan yang jauh lebih baik tentang cara menggunakan chatbot yang mendukung AI dengan sukses untuk tujuan jahat," ucap Shishir Singh, seperti yang dikutip dari laman gadgetsnow.
Lebih lanjut Singh menyampaikan faktanya penjahat siber dan profesional pertahanan dunia maya secara aktif menyelidiki bagaimana cara menggunakan ChatGPT untuk menambah serta meningkatkan hasil yang diinginkan. Sekarang tinggal menunggu waktu pihak mana saja yang pada akhirnya lebih berhasil.
Sebagai informasi, tahun lalu kekhawatiran serupa juga dikemukakan oleh perusahaan keamanan cyber CheckPoint Research, ketika tim penelitinya mendapati bahwa ChatGPT bisa menulis email phishing dan kode berbahaya.
(FRI)