IDXChannel - Revolusi teknologi digital diprediksi bakal segera menggeser peran manusia dalam beberapa bidang pekerjaan dan kemungkinan besar siap menambah angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Perusahaan teknologi asal China, Huawei memprediksikan pada 2030 setidaknya hal tersebut sudah mulai bisa direalisasikan berkat beberapa perangkat teknologi yang saat ini dikembangkan, seperti AI (Artificial Intelligence), IoT (Internet of Think), hingga blockchain.
"Kalau kita bicara transformasi digital, kita berbicara tentang teknologi, baik itu dari AI, machine learning, IoT, masuk ke blokchain," ujar CMO Huawei Cloud Indonesia, Nicholas Tamalate dalam acara Indonesia Digital Conference, Selasa (22/11/2022).
Nicholas Tamalate menjelaskan paling tidak ketiga hal tersebut ketika diterapkan akan banyak menggeser posisi manusia untuk masalah pekerjaan. Karena ke depan industri akan berfokus dan berlomba untuk memberikan service terbaik ke customer.
"Saya kasih contoh di ritel logistik untuk unman store (toko tanpa orang), mungkin pernah melihat toko yang tidak ada kasirnya, bagaimana dia men delivere, bagaimana dia menggunakan IoT untuk bisa mendeteksi movement dari pelanggan," lanjut Nicholas.
Nicholas menjelaskan teknologi tersebut saat ini tengah dikembangkan terus di perusahaan induk Huawei. Sampai pada waktunya, teknologi IoT tersebut akan disambungkan menggunakan AI, dan akan otomatis langsung memberikan opsi penawaran belanja selanjutnya, atau memberikan rekomendasi. Teknologi ini jika diterapkan sudah tidak memerlukan kasir.
"Kita punya alat itu IoT bisa mendeteksi, misal kita mengambil barang buah, buah itu akan kita letakan di alat tersebut, dan dia akan mendeteksi buah tersebut, buah apa, beratnya berapa, dengan harga berapa," sambung Nicholas.
"Kalau dikaitkan lagi dengan AI, mereka akan bisa memberikan sugesti dari buah yang kita beli, misalnya kita membeli buah apel, dia akan memberi satu sugestion menu untuk membuat pie Apple, ini adalah satu teknologi yang berhubungan, sehingga orang akan konsumtif," lanjutnya.
Lanjut sektor perbankan melalui pengembangan IoT dan AI, akan banyak menggantikan posisi pekerjanya. Sistem akan mengetahui lebih jauh tentang profil nasabah menggunakan big data.
"Seperti misalnya adanya kredit scoring, bagaiamana bisa melihat skor dari seseorang tersebut ketika menggunakan Fintech, jadi tidak sembarang aprove, jadi teknologi itu bisa melihat kemampuan seseorang," kata Nicholas.
"Huawei sendiri memprediksi pada tahun 2030 itu banyak perubahan dalam industri," sambungnya.
Lebih jauh Nicholas memaparkan beberapa sektor yang akan melakukan transformasi lebih cepat dan akan mengurangi jumlah pekerja di sektor tersebut. Seperti kesehatan, transportasi, food and beverage, transportasi dan enterprise.
Riset yang dilakukan Huawei, untuk setiap 10 ribu pekeja, nantinya akan bisa dikerjakan oleh 390 robot yang dibekali oleh teknologi tinggi. Bahkan bisa lebih produktif dari manusia.