Hal senada juga diungkapkan oleh Head of Marketing Departement HMID, Astrid Ariani Wijana. Menurutnya, butuh proses panjang untuk melakukan CKD. Khususnya untuk menjaga kapasitas produski Ioniq 5 yang hingga saat ini masih banyak pesanan belum selesai.
“Untuk langsung memproduksi lokal tidak semudah itu ya. Jadi kami punya PR memastikan suplai Ioniq 5, terutama momentum sudah ada supaya bisa mencapai ke konsumen secepat mungkin makanya saat ini (fokus) Ioniq 5 dulu,” kata Astrid.
Namun, Astrid menegaskan peluang untuk merakit Hyundai Ioniq 6 di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, tetap terbuka. Tetapi, dia menjelaskan bahwa saat ini fokus mereka adalah memenuhi permintaan pasar di segmen tersebut.
“Kalau misalnya langsung CKD saat ini, menurut saya itu preference ya. Enggak masalah itu (Ioniq 6) CKD atau tidak, yang penting kita berusaha untuk memenuhi potensi atau opportunity yang ada,” katanya.
Saat ini, pemerintah sedang menggodok wacana pembebasan pajak impor untuk kendaraan listrik. Ini juga bisa dimanfaatkan oleh Hyundai untuk menekan harga Ioniq 6, sambil menunggu momen untuk merakitnya secara lokal.