"Itu membuat total pasar tergerus lebih dari 38 persen. Dan dengan sangat terpaksa beberapa industri komponen atau part yang tidak bisa ekspor mengurangi karyawannya. Sudah terjadi (PHK) sejak 2024," katanya.
Namun, Rachmat tidak bisa menyebutkan berapa jumlah karyawan yang terkena PHK di industri komponen yang berada di bawah naungan GIAMM hingga saat ini.
Sebagai informasi, saat ini GIIAM beranggotakan 250 perusahaan komponen berskala kecil hingga industri semi padat karya.
"Untuk data exact-nya kita enggak dikasih tahu sama anggota, hanya range-nya berkisar 2-3 persen tergantung dari jenis industrinya," ujarnya.
(Dhera Arizona)