“Hal itu menghalangi semua orang untuk berpindah ke motor listrik dan justru malah banyak orang yang kembali ke motor konvensional karena alasan itu,” kata Jack pada peluncuran motor listrik Electrum H5 di Jakarta, Kamis (9/11/2023).
Untuk alasan kedua, dikatakan Jack adalah infrastruktur yang tidak memadai untuk motor listrik, seperti Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik (SPBKLU).
Menurutnya, tidak semua rumah tangga di Indonesia memiliki daya listrik besar di rumahnya untuk mengecas baterai motor.
“Menurut saya, mengisi daya motor listrik berperforma tinggi membutuhkan waktu lama dan memakan banyak ruang. Banyak rumah tangga yang hanya memiliki daya 900 hingga 1300 watt. Lalu bagaimana cara memudahkan masyarakat untuk mengisi kembali energinya,” ujarnya.
Alasan terakhir adalah harga jual motor listrik yang tidak terjangkau bagi sebagian masyarakat Indonesia.