2. Rakuten
Rakuten adalah e-commerce besar asal Jepang. Perusahaan ini pertama kali masuk ke pasar Indonesia dengan menggandeng MNC Group. Sayangnya, perusahaan ini hanya bisa bertahan kurang lebih 5 tahun di Indonesia, lantaran pergeseran model bisnis yang tidak sesuai dengan konsep awal yang disepakati.

Inilah 10 E-Commerce yang Tutup di Indonesia. (FOTO : MNC MEDIA)
3. Qlapa
Selanjut e-commerce yang tutup di Indonesia adalah Qlapa. Sebelumnya Qlapa merupakan salah satu perusahaan e-commerce pertama yang terfokus ke satu vertikal. Dengan fokus utama Qlapa adalah menyediakan produk unik seperti karya seni hingga cenderamata. Qlapa resmi ditutup pada 2019, karena tidak sanggup bersaing dengan e-commerce raksasa lainnya seperti Tokopedia dan Bukalapak Cs.
4. Elevenia
E-commerce Elevenia, milik PT XL Planet yang merupakan perusahan patungan antara PT XL Axiata Planet dan SK Planet asal Korea Selatan ini, resmi menutup layanannya pada 1 Desember 2022. Hal ini diungkapkan pihak Elevenia dalam pengumuman penutupannya di situs resmi elevenia.co.id.
5. Blanja.com
Selanjut e-commerce Blanja.com, yang sebelumnya bernama Plasa.com. Perusahaan ini didirikan oleh Telkom dalam kerja sama dengan raksasa iklan baris Amerika Serikat, eBay. Hingga akhirnya resmi ditutup per 1 September 2020. Adapun penyebabnya dijelaskan karena terdapat perubahan strategis.
6. Bananas
Manajemen e-commerce Bananas dengan resmi mengumumkan bahwa Bananas telah berhenti beroperasi pada Oktober 2020, dikarenakan unit ekonomi bisnisnya tidak berjalan dengan baik. Sekedar informasi, Bananas mulai beroperasi pada Januari 2022 dan kemudian berhenti beroperasi setelah kurang lebih 10 bulan beroperasi.
7. Multiply
E-commerce yang tutup di Indonesia seterusnya adalah Multiply, yang dirilis pada 2011. Namun karena tidak berkembang dengan baik, pemegang saham utama Multiply, Naspers berhenti mengalirkan dana ke Multiply dan beralih ke e-commerce Toko bagus.