IDXChannel - Banyak investor khawatir dengan rencana CEO Tesla Elon Musk untuk mendirikan partai politik di Amerika Serikat (AS). Musk diminta fokus memimpin produsen mobil listrik tersebut.
"Musk terjun lebih dalam ke politik," kata Analis Wedbush Dan Ives, dilansir dari Busines Insider pada Senin (7/7/2025).
"Ini adalah arah yang berlawanan dengan yang diinginkan investor/pemegang saham Tesla," katanya.
Musk baru-baru ini mengumumkan pendirian partai baru yang akan melawan dominasi partai Republik dan Demokrat di AS. Dia menamakannya Partai Amerika.
"Hari ini, Partai Amerika dibentuk untuk mengembalikan kebebasan Anda," kata Musk di X pada Sabtu.
Musk sempat bergabung dengan pemerintahan Presiden AS Donald Trump pada awal 2025. Dia saat itu memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah.
Orang terkaya di dunia itu keluar dari pemerintahan Trump pada Mei. Dia kemudian berjanji akan fokus memimpin Tesla.
"Kelegaan investor berlangsung sangat singkat dan kini berbalik menjadi mimpi buruk dengan pengumuman terbaru ini," kata Ives.
Ivesm memprediksi saham Tesla akan berada di bawah tekanan pekan ini. Saham Tesla turun 22 persen sepanjang tahun ini.
"Musk/Tesla tidak perlu terus-menerus mengusik karena Trump dapat menciptakan lebih banyak rintangan bagi Musk/Tesla/SpaceX selama beberapa tahun mendatang," kata Ives.
Hubungan Musk dan Trump merenggang setelah Gedung Putih mendorong kebijakan pemotongan pajak besar-besaran. Musk menyebut hal itu akan membuat AS terancam bangkrut. (Wahyu Dwi Anggoro)