Para peretas biasanya akan mengemas malware dalam file ISO, file drive virtual yang dapat dipasang oleh korban di drive virtual. Setelah dijalankan, file akan ditampilkan sebagai drive penyimpanan tambahan.
Baca Juga:
Namun kali ini, alih-alih ISO, para hacker memilih file crack atau VHD. Sama seperti file ISO, VHD dapat dipasang di sistem Windows dengan mudah, dan juga berfungsi baik dengan sebagian besar perangkat lunak virtualisasi.
Untuk tetap aman dari ancaman seperti ini, para peneliti menyarankan agar pengguna menghindari situs web torrent dan sumber unduhan tidak resmi lainnya. Pasalnya sumber tak resmi menjadi cara termudah bagi hacker mendistribusikan semua jenis malware dan virus.
(DES)