Juru bicara State Department AS mengatakan, “kami menyadari bahwa Microsoft menjangkau lembaga-lembaga, baik yang terkena dampak maupun yang tidak, dalam semangat transparansi.”
Microsoft mengungkapkan pada bulan Januari bahwa kelompok peretas Rusia yang disebutnya sebagai Midnight Blizzard telah mengakses akun email perusahaan.
Peretas kemudian memperingatkan bahwa mereka berusaha menggunakan rahasia yang dibagikan antara raksasa teknologi dan pelanggannya.
Perusahaan ini menolak untuk mengidentifikasi pelanggan yang terkena dampaknya.
“Seiring dengan penyelidikan kami yang terus berlanjut, kami telah menghubungi para pelanggan untuk memberi tahu mereka jika mereka telah berkorespondensi dengan akun email korporat Microsoft yang telah diakses,” kata juru bicara Microsoft pada hari Rabu.
“Kami akan terus berkoordinasi, mendukung, dan membantu pelanggan kami dalam mengambil langkah-langkah mitigasi.”