Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia bergerak cepat dengan pusat data yang akan terbangun siap meningkatkan kapasitas menjadi 900 MW pada akhir 2025. Sehingga hal ini membuat Indonesia mampu mengejar posisi strategis di kawasan.
"Peningkatan kapasitas yang cepat menandakan bahwa Indonesia tengah mengejar posisi strategis di kawasan. Ini harus dipercepat. Kami berharap tingkat kepercayaan investor, baik dari dalam maupun luar negeri, terus meningkat untuk mendukung ekosistem digital nasional," ujar Meutya.
Sebelumnya, Meutya Hafid telah meresmikan pusat data berbasis AI tercanggih di Asia Tenggara yang dibangun oleh perusahaan lokal, DCI Indonesia, di kawasan Cibitung. Peresmian ini menandakan pelaku domestik juga memiliki kapasitas tinggi dan perlu terus didukung.
"Komdigi membuka diri untuk dialog dan kerja sama yang memperkuat kepentingan nasional dalam membangun infrastruktur digital yang inklusif dan berkelanjutan," ucapnya.
(Ibnu Hariyanto)