Hanya saja hal itu akan terasa jauh berbeda dengan mobil listrik. Autotpro menyebutkan bengkel-bengkel umum yang dimiliki oleh pihak swasta masih belum mau berinvestasi membuat bengkel umum mobil listrik.
Pasalnya investasi untuk membuat bengkel umum mobil listrik sangat besar dan rumit. Belum lagi investasi terhadap pelatihan mekanik yang juga butuh waktu yang cukup lama.
Banyak mobil listrik moderen saat ini memiliki sistem baterai 400 dan 800 volt yang dapat mematikan jika ditangani secara tidak tepat oleh teknisi yang tidak terlatih.
Selain risiko sengatan listrik, pekerjaan pemecahan masalah kendaraan tanpa emisi juga memiliki risiko kebakaran, dan jika terjadi ledakan yang disebabkan oleh panas berlebih pada baterai lithium.
Untuk memadamkan apinya saja akan sangat sulit jika tidak memiliki peralatan dan keterampilan yang cukup.