Untuk wilayah Indonesia, bahan bakar diesel berstandar Euro 4 turut disediakan Pertamina lewat jenis Dexlite dan juga Pertamina Dex. Keduanya memiliki Cetane Number (CN) lebih tinggi dari Bio Solar. Untuk Dexlite memiliki CN 51, sementara itu untuk Pertamina Dex memiliki nilai CN 53.
Namun, Yuzak mengatakan yang terjadi saat ini adalah bahan bakar jenis Pertamina Dex dan Dexlite sulit ditemui di beberapa wilayah. Selain itu, harganya yang cukup tinggi membuat pengemudi menggantinya dengan bahan bakar dengan harga lebih murah.
“Kan sekarang gini, satu hal mungkin BBM-nya bisa saja ada tetapi antreannya panjang di SPBU-nya. Sehingga orang lebih milih cari yang lebih mudah, terus nyari lah di pinggir jalan,” ujarnya.
“Itu jadi akhirnya challange terbesar adalah distribusi BBM berkualitas yang kelihatan agak menantanglah. Apalagi kalau sudah Euro5. Road map otomotif Indonesia Euro5 itu pada saat kita mencapai produksi 2 juta atau berapa. Kalau mau dipercepat, kembali distribusi BBM berkualitas seperti apa,” sambungnya.
(FRI)