Perusahaan tersebut mengatakan, pihaknya memperkirakan kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) akan mengurangi pendapatannya sebesar 70 miliar yen, dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya yang sebesar 100 miliar yen.
Perusahaan mencatat angka ini didasarkan pada tingkat tarif pada 1 Agustus. Situasi seputar bea masuk masih dapat berubah.
Laba operasional diperkirakan mencapai 1,33 triliun yen pada 2025, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 1,28 triliun yen.
Laba bersih diperkirakan mencapai 970 miliar yen, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya sebesar 930 miliar yen, tetapi lebih rendah dari 1,07 triliun yen yang diproyeksikan pada 2024. (Wahyu Dwi Anggoro)