Menurut pengaduan tersebut, Twitter akhirnya mengakui surat-surat itu bulan lalu tetapi tidak melakukan apa-apa. Hingga pada Senin kemarin, ketiga mantan bos Twitter masih menunggu perusahaan membayar tagihan.
Tuntutan ini menyoroti tantangan keuangan Twitter yang sedang berlangsung. Pada akhir tahun lalu, pemilik gedung yang menampung kantor pusat Twitter di San Francisco juga menggugat perusahaan tersebut karena gagal membayar sewa.
Twitter disebut-sebut tengah bersiap menuju kebangkrutan. Raksasa media sosial berlogo buring tersebut bahkan dilaporkan mulai melelang ratusan perabotan dari kantor pusatnya di San Francisco.
Lelang dilakukan secara online dengan item yang dilelang termasuk juga patung burung Twitter yang ikonik. Patung dileleng seharga USD11.000 atau setara Rp166 juta. Selain patung burung, Twitter juga melelang pot bunga seharga USD4.300 atau Rp64 juta.
Perabotan lain juga tak terlewat untuk "dicairkan" seperti mesin espresso La Marzocco, dispenser minuman soda, dispenser es batu, mesin print, hingga sepasang meja kopi Herman Miller yang dijual seharga USD2.000 atau sekitar Rp30 jutaan.
(DKH)