Tidak hanya itu, Federal Aviation Administration (FAA) serta perusahaan penerbangan lainnya juga sebelumnya menyuarakan kekhawatiran terkait spektrum C-Band nirkabel 5G mungkin akan mengganggu altimeter pesawat, sebagai alat pengukur ketinggian pesawat di atas tanah.
Ketika melakukan pembicaraan melalui telepon dengan beberapa perusahaan penerbangan pada Selasa lalu, Buttigieg meminta agar mereka bekerja secara agresif guna memperbaiki pesawat mereka sebelum tenggat waktu, sebagaimana dilaporkan dari Reuters.
Berbagai kekhawatiran terhadap gangguan 5G telah menimbulkan beberapa gangguan di sejumlah bandara AS pada tahun lalu. Banyak perusahaan teknologi besar, seperti Verizon dan AT&T. Pada tahun lalu, mereka bersepakat untuk menunda peluncuran teknologi 5G hingga 1 Juli 2023 demi memberi waktu bagi maskapai penerbangan agar dapat memperbaiki altimeter mereka.
Langkah ini diambil setelah beberapa kali mengalami penundaan sebelumnya.
Namun, sebuah kelompok perdagangan yang mewakili lebih dari 100 maskapai penerbangan yang terbang masuk dan keluar AS, International Air Transport Association (IATA), berpendapat kalau keputusan untuk tidak memperpanjang tenggat waktu tersebut kemungkinan mengakibatkan gangguan pada musim panas.
"Masalah rantai pasokan membuat semua pesawat tidak mungkin dapat di-upgrade sebelum tenggat waktu 1 Juli, sehingga mengancam gangguan operasional selama puncak musim perjalanan musim panas di utara," ungkap organisasi tersebut pada Selasa lalu, serta menambahkan jika estimasi biaya yang dibutuhkan untuk memperbarui pesawat adalah sebesar US$638 juta (£511 juta).