NASA menyebut Dragonfly akan dilengkapi dengan kamera yang telah diuji di lingkungan Mars yang keras. Selain itu pesawat juga dibekali dengan Spektrometer Sinar Gamma dan Neutron yang akan mendeteksi komposisi permukaan Titan.
Dragonfly bertenaga nuklir, menggunakan sistem yang sangat mirip dengan penjelajah Mars "Generator Termoelektrik Radioisotop Multi-Misi". Dragonfly mampu terbang dengan mudah karena beratnya hanya 450 kilogram.
Ia bisa mencapai ketinggian lebih dari 13.100 kaki (4.000 meter). Para insinyur bahkan telah mengujinya di lingkungan gurun, seperti di Imperial Dunes, California yang memungkinkannya tahan terhadap berbagai medan.
Dragonfly juga dapat menilai apakah Titan adalah dunia yang layak huni atau tidak. Ini dimungkinkan oleh kecanggihan yang dimilikinya.
Dragonfly dijadwalkan diluncurkan pada tahun 2028. Ia akan mendarat di wilayah khatulistiwa Titan khatulistiwa, yang merupakan rumah bagi bukit pasir yang luas, pada pertengahan 2030-an. (WHY)