Rifkie menyampaikan bahwa Chery terus berupaya untuk memenuhi regulasi pemerintah dengan memenuhi nilai TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) minimal 40 persen. Ini bisa dilakukan berkat perakitan secara lokal di Bekasi, Jawa Barat.
“Komitmen kami untuk mendukung usaha pemerintah Indonesia mewujudkan Net Zero Emission (NZE) akan terus berlanjut dengan menghadirkan produk-produk berkualitas tinggi dan ramah lingkungan,” kata dia.
Sebagai informasi, mobil listrik Omoda E5 dibekali motor penggerak sebesar 150 kW dan baterai berkapasitas 61,06 kWh. Kendaraan ramah lingkungan ini diklaim mampu menempuh jarak hingga 430 kilometer pada pengujian WLTP dan 505 kilometer pada pengujian NEDC dalam sekali pengisian daya penuh.
Soal baterai, Omoda E5 menggunakan teknologi LFP (Lithium Iron Phosphate) yang diklaim lebih aman dan lebih tahan lama. Tidak menggunakan material nikel dan cobalt, baterai LFP diyakini lebih ramah lingkungan.
Chery masih menutup rapat harga resmi mobil listrik Omoda E5. Harry Kamora, Vice Presiden PT CSI menjanjikan harganya akan tetap kompetitif dibanding dengan kompetitor lainnya.