Perusahaan ini belum menjual mobil di AS, terutama karena tarif 27,5 persen untuk harga jual kendaraan China, ketika mereka masuk ke pelabuhan.
Donald Trump memberlakukan tarif yang besar, 25 persen, ketika dia menjadi presiden, dan besaran ini dipertahankan di bawah pemerintahan Joe Biden.
Politisi dan produsen mobil AS sudah melihat kendaraan listrik China sebagai ancaman serius.
“Tantangannya saat ini, bagaimana kita membuat sebuah kendaraan listrik yang berfungsi, yang memenuhi semua persyaratan - aman, berkinerja baik, dan andal - semua hal yang kita inginkan dalam produk kita. Dan pertanyaan lebih besar saat ini, bagaimana kita membuatnya menguntungkan? Ya, sepertinya ada solusi di sini yang bisa kita pelajari, dan harus kita pelajari sampai tuntas untuk benar-benar bisa memahami apa yang bisa kita lakukan,” tambah Woychowski.
Produksi mobil listrik China memang melonjak, baik dari sisi teknologi maupun jumlah. Setidaknya itu tergambar dalam Pameran Otomotif Internasional Beijing 2024 (Auto China 2024), yang berlangsung 4-14 Mei.
Ajang ini memamerkan jumlah kendaraan energi baru atau New Energi Vehicles (NEV) yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ada 278 model NEV yang dipajang, yang menggambarkan dominasi pertumbuhan kendaraan energi baru China dalam industri mobil.