Hanya saja semuanya berubah lagi dimana Hyundai memilih menggerakkan Urban Air Mobility dengan listrik untuk jarak dekat dan hidrogen untuk jarak jauh.
Tahun lalu, Hyundai juga telah bekerja sama dengan perusahaan rintisan atau startup, Supernal. Perusahaan yang sahamnya dikuasai oleh Hyundai tersebut merilis konsep mobil terbang yang akan digunakan Hyundai nanti.
Mobil terbang tersebut mampu mengangkut lima orang sekaligus dan terbang secara otonom. Diharapkan mobil terbang akan segera beroperasi di Amerika Serikat dan Eropa sebelum 2030.
“Kendaraan terbang komersial yang kami buat ini aman dan ringan. Kendaraan ini memberi keamanan dan kenyamanan seperti yang yang mereka temukan di mobil mereka sendiri," ujar dJaiwon Shin, President of Hyundai Motor Group dan CEO of Supernal saat peluncuran konsep mobil terbang buatan Hyundai itu.
(DES)