Menurut Luxon, langkah ini akan mengatasi perilaku yang mengganggu dan membantu siswa untuk lebih fokus.
"Kami akan melarang penggunaan ponsel di sekolah-sekolah di Selandia Baru. Kami ingin anak-anak kami belajar dan kami ingin guru-guru kami mengajar," ujar Luxon.
Peneliti dari lembaga amal Education Hub Selandia Baru pada 2022 mengingatkan tentang potensi terjadinya krisis literasi. Temuan mereka menyatakan bahwa lebih dari sepertiga anak berusia 15 tahun hampir tidak memiliki kemampuan membaca atau menulis.
"Bahwa sesuatu harus dilakukan untuk mengatasi tingkat literasi yang sangat rendah di Aotearoa Selandia Baru sudah jelas," tulis peneliti dalam laporan tersebut.
Selain itu, para dokter telah memberikan peringatan tentang kemungkinan menghadapi tragedi dalam kesehatan masyarakat di negara tersebut.