Dengan begitu, pemahaman yang lebih baik tentang proses pencampuran lautan akan membantu umat manusia memahami berapa banyak panas dan karbon yang dapat diserap. Itu sangat penting untuk memahami iklim masa depan, dan bagaimana aktivitas manusia memengaruhi perubahan iklim di masa depan.
Seperti dilansir dari Space, Kamis (15/12/2022), apa yang membuat SWOT berbeda dari misi air sebelumnya adalah tiga hal. Pertama jangkauan globalnya yang terutama akan membantu menilai sumber daya air tawar dan garis pantai laut) kemampuannya untuk mendeteksi pengemudi laut skala kecil namun penting dengan resolusi kurang dari 100 kilometer, dan aplikasi serta data yang akan mengalir dari misi.
SWOT memiliki sistem pengukuran baru di kapal bernama KaRIn, yang merupakan singkatan dari Ka-band Radar Interferometer. Adapun Ka-band adalah bagian dari spektrum gelombang mikro cahaya dan dapat mengumpulkan data pada resolusi tinggi, berkat antena kembar yang ditempatkan terpisah sejauh 10.
KaRin mengirimkan sinyal radar dari salah satu antena yang memantulkan permukaan bumi, dan kemudian kedua antena tersebut bekerja sama untuk menangkap sinyal. Upaya bersama antena memungkinkan para ilmuwan untuk memetakan air permukaan dalam dua dimensi.
Untuk mengetahui seberapa tinggi satelit terbang di atas Bumi, penentuan posisi yang tepat disediakan melalui DORIS, Doppler Orbitography and Radiopositioning Integrated by Satellite instrument. DORIS akan melakukan tugasnya dengan mengumpulkan sinyal dari sebanyak 60 suar radio di darat.